Monday, June 12, 2006

Unnecesarry Debate

ENGLISH

As you know, two weeks ago when I came back from Bali, my flight landed at Adisumarmo Airport and of course my friends and I had to spend extra money to pay taxi fee from Solo to Jogja. If you have no idea what the hell I am talking right now, click
here. If you have read that message carefully, you would have found out that the fee was not Garuda's responsibility, and this issue caused a small unnecesarry debate in the cab between me and one of my friend (just said A). Here is the conversation (not the exact words because my memory is not that great, but more or less, this is the conversation):

note: words in italic are our conversation, and words in brackets are my comment(s) right now

A : Arrgghh, we had to spend more money because of this, Garuda s****, a****** (well, the curse words were all in Indonesian actually... :D)
Z : Yea, we have already talked about it several times, come on. Why don't you just calm down?
A :
But Garuda is the one who is supposed to pay the taxi fee from Solo to Jogja, our ticket is Bali - Jogja, and now we land at Solo!! or Garuda should have already provided bus or something for us (and also other passengers) to go to Jogja...
Z : I guess you know why Garuda didn't land at Jogja. That's because of the disaster and Adisutjipto Airport is still closed, isn't it?
A : Yes
Z : So, is that Garuda's fault if our flight landed at Solo?
A : It's not but Garuda should pay the fee, our destination in our ticket is to Jogja, not Solo....
Z : But this is because of the disaster, that ticket was printed before the disaster, who knew this disaster would happen?
A : IMO, Garuda is still the one who is responsible with our transport to Jogja
Z : I understand what you mean and also agree with you, but this is also not Garuda's fault. If this was Garuda's fault, I believe Garuda would provide bus or something for us to Jogja.
A : Are you happy with this? That we have to spend more money?
Z : I'm obviously not happy with this, who the hell on earth is happy with this?? But at least let's see from Garuda's side
A : Why should we see from Garuda's side?? That's worthless
Z : Worthless?? I don't think so, at least we understand how Garuda's management think and work about this.
A : Hah?? Does that help you? Nope
Z : It does help. At least I don't keep moaning. One thing that I don't like is somebody who keeps on moaning which is actually useless... (wow, after that I realized that it was probably pretty offensive... :D)
A : Moaning?? I'm not moaning
Z : Yes, you are moaning and also complaining
A : No, I'm not moaning, but probably yes, I'm complaining
Z : and what do or will you get?? Will Garuda pay this taxi fee after you do moan all the time in this cab to us? That's useless, come on, just accept it, I'm so tired right now. Then, one more thing, at first, people moaned, then because of that they complained. So, moan causes complaint
A : That doesn't make any sense, so weird

then I didn't reply and chose to end this unnecesarry debate, he3.....

-- THE END --

That's unnercesarry, isn't it? :) >> actually at that time I was too tired and had no spirit to go on the debate, but I thought if I always kept silent people would "underestimate" me (most the time I am too lazy to do mouth to mouth debate and prefer to avoid it or give in (even if actually I still can speak about it >> avoid further "hot situation" which is, I think, uncomfortable)) and second, I would have to hear the same complaint over and over.

My point at this debate: I didn't disagree with my friend's argument, I did agree and had the same thought, BUT the problem was: He moaned all the time and did that again and again which I thought was useless


INDONESIAN

Seperti yang sudah diketahui, dua minggu yang lalu ketika aku pulang dari Bali, pesawatku mendarat di Bandara Adisumarmo dan tentu saja aku sama temen-temenku harus membayar biaya ekstra untuk taksi dari Solo menuju Jogja. Kalo kamu nggak punya bayangan lagi ngomongin apa sih aku sekarang ini, klik
disini. Kalo tuh message udah dibaca dengan teliti, pasti pada tahu dong kalo biaya taksinya bukan tanggung jawabnya Garuda, dan masalah ini ternyata menyebabkan terjadinya sebuah perdebatan kecil yang nggak penting di dalam taksi antara aku sama temenku (sebut saja A). Ini dia percakapannya (bukan dalam kata-kata yang persis seperti waktu itu soalnya ingatanku juga nggak sehebat itu, tapi kurang lebih sih kayak gini percakapannya):

note: kata-kata yang ditulis miring adalah percakapannya sementara yang di dalam tanda kurung adalah pendapatku sekarang ini

A : Arrgghh, kita harus mengeluarkan uang lebih gara-gara ini, Garuda s*****, a*****
Z : Iya, tapi kita sudah membicarakan hal ini beberapa kali, ayolah. Kenapa kamu nggak tenang aja?
A :
Tapi Garuda adalah pihak yang seharusnya membayar ongkos taksi dari Solo ke Jogja, tiket kita kan Bali - Jogja dan sekarang kita malah mendarat di Solo!! atau Garuda seharusnya menyediakan bus atau apa gitu untuk kita (dan juga penumpang lain) untuk pergi ke Jogja...
Z : Kamu tahu kan kenapa Garuda nggak mendarat di Jogja. Itu kan karena bencana dan Bandara Adisutjipto masih ditutup, ya kan?
A : Iya
Z : Jadi, apakah ini kesalahannya Garuda sehingga pesawat kita mendarat di Solo?
A : Bukan kesalahannya, tapi Garuda seharusnya membayar biayanya, tujuan yang tertulis di tiket kita ke Jogja, bukan ke Solo....
Z : Tapi ini kan karena bencana, tiketnya dicetak sebelum bencana, siapa yang tahu kalo bencana ini bakalan terjadi?
A : Menurutku, Garuda adalah pihak yang bertanggung-jawab terhadap transpor kita ke Jogja.
Z : Aku ngerti koq maksudmu dan juga setuju, tapi ini juga bukan kesalahannya Garuda. Kalo ini kesalahannya Garuda, aku percaya koq kalo Garuda akan menyediakan bus atau apa untuk kita ke Jogja
A : Apa kamu senang sama ini? Kalo kita harus keluar uang lebih banyak?
Z : Aku jelas aja lah nggak seneng sama ini, siapa sih di dunia ini yang senang sama hal ini?? Tapi paling nggak kita juga lihat dari sudut pandangnya Garuda dong
A : Untuk apa kita melihat dari sudut pandangnya Garuda?? Nggak ada gunanya
Z : Nggak berguna?? Aku nggak setuju deh, paling nggak kan kita paham bagaimana manajemennya Garuda berpikir dan bertindak mengenai hal ini
A : Hah?? Apa itu menolong? Nggak
Z : Bener-bener menolong. Minimal aku nggak selalu mengeluh. Satu hal yang aku nggak suka tuh seseorang yang terus-terusan mengeluh padahal itu nggak berguna banget... (wow, habis itu aku sadar kalo ini mungkin agak tajam juga... :D)
A : Mengeluh?? Aku nggak mengeluh
Z : Iya, kamu mengeluh dan juga komplain
A : Nggak, aku nggak mengeluh, tapi mungkin iya, aku komplain ,
Z : dan apa yang kamu dapat atau akan dapat?? Apa Garuda akan mengganti ongkos taksinya setelah kamu mengeluh sepanjang waktu di dalam taksi ke kita? Nggak berguna banget kan, ayolah, menerima aja, aku juga capek banget sekarang. Trus, satu hal lagi, pertama, orang mengeluh dan karena itu mereka komplain. Jadi, mengeluh menyebabkan komplain.
A : Nggak masuk akal sama sekali, aneh banget

trus aku gak jawab, memilih mengakhiri debat nggak penting ini, he3.....

-- SELESAI --

Nah, nggak penting kan? :) >> sebenernya sih waktu itu aku dah capek banget dan nggak ada semangat untuk berdebat, tapi aku mikir kalo aku diem aja, orang akan "meremehkan" aku (biasanya aku tuh males banget untuk melakukan debat mulut ke mulut dan lebih memilih untuk menghindarinya atau mengalah (walaupun sebenernya aku masih bisa berpendapat soal itu >> untuk menghindari situasi panas yang lebih lanjut yang menurutku nggak nyaman banget)) dan kedua, aku akan mendengar komplain yang sama lagi dan lagi.


Maksudku dalam debat ini: Aku bukannya nggak setuju sama pendapatnya temenku, aku setuju banget dan punya pikiran yang sama, TETAPI masalahnya adalah: dia tuh mengeluh terus dan melakukannya lagi dan lagi yang menurutku tuh sebenernya nggak berguna

No comments:

Post a Comment