Monday, March 28, 2011

#889 - Jetlag-ish Effect

ENGLISH

Apparently, the DST last Sunday had a jetlag-ish effect.
  1. The first apparent one was the sun, of course. Before the DST, the sun set at around 7 PM around this time in the Netherlands. However, due to DST, the sun now sets at around 8 PM. Also as a consequence, the sun also now rises about one hour "late" than before. Well, no biggie though, it is just sun, no??

  2. The problem arose in my body and mind clock. Yesterday I cooked my dinner at around the "same" time as before, at around 6.45 PM. However, due to the DST, it was the same as 5.45 PM as before DST. I was still not that hungry at that time and it resulted in me having dinner a bit "late" yesterday. Okay, another small problem.

  3. The bigger problem was that yesterday evening at the time I was supposed to get to bed, I did not feel sleepy! The thing was, I would have a morning class in Utrecht on Monday, which meant that I had to get to bed early on Sunday. I wanted to get to bed at 10 PM, but it means that it was equivalent to 9 PM the day before! If my body clock was still set in the winter time, no wonder I did not feel that sleepy at that time. As a result, I got to bed at almost midnight.

  4. Of course the effect was prolonged until today. Having to get up at 6.45-ish this morning to catch the 8.45 AM train to Utrecht (via Rotterdam), it was equivalent with getting up at 5.45-ish last week to catch the 7.45 AM train. So early, wasn't it?? That is why today I was a bit asleep the whole day, hahaha...
So, there it is, just a one hour DST had a jetlag-ish effect on me today.

BAHASA INDONESIA

Ternyata, DST hari Minggu kemarin ini ada efek jetlag terhadap diriku loh.
  1. Yang pertama adalah matahari, tentu saja. Sebelum DST, matahari terbenam sekitar jam 7an malam di bulan2 sekarang di Belanda. Namun, karena DST, matahari sekarang terbenam sekitar jam 8an malam. Juga sebagai konsekuensinya, mataharinya juga terbit sejam "terlambat" dari sebelumnya. Yah, nggak masalah kan, cuma matahari gitu??

  2. Masalah mulai muncul pada jam biologis dan pikiranku. Kemarin aku masak makan malam di sekitar jam yang "sama" seperti sebelumnya, sekitar jam 6.45 malam. Namun, karena DST, itu artinya ekuivalen dengan masak jam 5.45 sore sebelum DST. Aku masih belum lapar jam segitu dan akhirnya kemarin aku makan malamnya agak "terlambat" deh. Oke, cuma gini aja, masalah kecil kan.

  3. Masalah yang lebih besar adalah kemarin malam di saat waktunya aku tidur, aku koq nggak ngantuk yah! Masalahnya, aku akan ada kelas pagi di Utrecht di hari Senin ini, yang artinya aku harus tidur agak awal tiap hari Minggu. Aku berencana tidur jam 10 malam, tapi itu artinya ekuivalen dengan tidur jam 9 malam sehari sebelumnya! Jika jam biologisku masih di waktu musim dingin, ya nggak heran aku masih belum merasa ngantuk deh. Sebagai akibatnya, aku baru tidur hampir tengah malam kemarin.

  4. Efeknya tentu berkepanjangan hingga hari ini. Harus bangun pagi jam 6.45-an pagi ini untuk naik kereta jam 8.45 pagi tujuan Utrecht (via Rotterdam), itu ekuivalen dengan bangun jam 5.45-an minggu lalu dan naik kereta jam 7.45 pagi. Pagi banget kan!! Makanya deh hari ini seharian aku agak-agak ngantuk gitu, hahaha...
Jadi, itulah dia, penyesuaian DST sebanyak satu jam ternyata bisa mengakibatkan efek seperti jetlag di diriku hari ini.

2 comments:

  1. Halah Ko cuma 1 jam aja bs sampe jetlag hehehe...Tp effek bangun pagi memang yg paling nyebelin. Hrsnya msh ada sejam lg. Untungnya Sabtu DSTnya, jd bisa adjust dikit.

    ReplyDelete
  2. @ Dian : hahaha, entah beneran efek "jetlag" ato emang hari Minggu pas gak ngantuk aja, haha :D Efeknya di hari Senin nih, harus bangun pagi soalnya...

    ReplyDelete