ENGLISH
Well, inspired by Mrs. Mercury's commentary and one new entry at Ima's Mom blog, I feel that I wanna write this weird entry.... lol
In one episode of TARA, all teams visited Jakarta, Indonesia for the second leg of the race. Well, if at that time Jakarta was also soo flooded just like these days, what tasks do you think they would get?? Well, here they are some possible tasks:
ROUTE INFO (1): Fly to the capital city of Indonesia, Jakarta. Once you arrive, make your way by a taxi to go to the president palace to get your next clue
DETOUR: DRY or DRAG
In Dry, you have to deliver some logistic help for the refugess of the flood disaster in Jakarta
In Drag, make your way to Ciledug. Once you arrive, you have to drag some marked carts and help the locals in crossing some people over the flooded area
ROUTE INFO (2): Make your way to Sunter where you will find your next clue
ROAD-BLOCK: "Who can swim like dolphins?"
One team member must swim on the flooded area and grab 10 coins which are drowned under the water before receiving your next clue
ROUTE INFO (3): Make your way to the next pitstop, Kebun Raya Bogor near the city of Bogor. Warning: the last team to check in, may be eliminated
Okay, enuff for the fun thing... :) Well, I read somewhere that this flood disaster actually has been predicted since catastrophic flood in Jakarta is a cyclical disaster which happens once in around 5 years. So, if the last big flood was in 2002, so in 2007 (which is now) would probably happen a similar or even worse disaster, rite?? The big question is: why didn't Jakarta's government anticipate this possible (upcoming) disaster?? They didn't seem to see this possible disaster as a big thing to anticipate. When the disaster has happened just like right now, many people suffer and of course, Indonesia will suffer a big loss. According to the news, right now the loss that Indonesia has already got because of this disaster has reached the number Rp. 4,100,000,000,000.oo or around US$ 455,000,000 (according to the news programme on TV this evening). Well, that's a very huge number, rite??
I think the government should learn from Dutch Government. Some percents of Holland Territories is located below the sea level, but they could manage the sea level so a catastrophic disaster doesn't happen there. (Well, I hope this won't be an excuse for them to do a "study" to Holland because that can be a possible expense with no result we get). But that's Indonesia...
footnote: sorry for the colorful entry, I just wanna make it clear... . THX
::: Flooded Jakarta
BAHASA INDONESIA
Hmm, terinspirasi oleh komentarnya Mrs. Mercury's dan salah satu postingan baru di blognya ibunyaima, aku merasa mau menulis postingan aneh ini.... lol
Di salah satu episode dari TARA, semua tim mengunjungi Jakarta Indonesia, untuk babak kedua dari pertandingan. Hmm, kalo wakti itu Jakarta juga lagi kebanjiran banget kaya sekarang ini, tugas apa ya yang kira-kira mereka dapatkan?? Hmm, ada beberapa tugas yang mungkin nih:
ROUTE INFO (1): Terbanglah ke ibukota Indonesia, Jakarta. Begitu sampai, pergi dengan naik taksi menuju istana kepresidenan untuk mendapatkan petunjuk selanjutnya
DETOUR: DRY or DRAG
Di Dry, Anda harus mengantarkan beberapa bantuan logistik bagi pengungsi dari bencana banjir di Jakarta
Di Drag, pergilah ke Ciledug. Begitu Anda sampai, Anda harus membantu menggeret beberapa gerobak yang sudah ditandai dan membantu orang lokal menyeberangkan orang melewati daerah yang kebanjiran
ROUTE INFO (2): Pergilah ke Sunter dimana Anda akan mendapatkan petunjuk selanjutnya
ROAD-BLOCK: "Siapa yang dapat berenang seperti lumba-lumba?"
Satu anggota tim harus berenang di area yang kebanjiran dan mengambil 10 buah koin yang tenggelam di bawah air sebelum menerima petunjuk selanjutnya
ROUTE INFO (3): Pergilah ke pitstop selanjutnya, Kebun Raya Bogor di dekat Kota Bogor. Perhatian: tim terakhir yang sampai di pitstop, mungkin tereliminasi
Okay, cukup lah untuk hal anehnya... :) Hmm, aku baca dimana gitu kalau sebenernya banjir ini sudah terprediksikan sebelumnya soalnya bencana banjir parah di Jakarta adalah sebuah siklus sekali dalam sekitar 5 tahun. Jadi, kalo bencana banjir besar sebelumnya terjadi pada tahun 2002, berarti pada tahun 2007 (yang artinya sekarang) akan terjadi bencana yang mirip atau lebih buruk kan?? Pertanyaan besarnya: kenapa koq pemerintah Jakarta nggak mengantisipasi bencana yang sangat mungkin (akan) terjadi ini?? Mereka malah kayanya nggak menganggap bencana yang mungkin terjadi ini penting untuk diantisipasi. Tapi setelah bencana beneran terjadi kaya sekarang ini, banyak orang menderita, dan tentu saja kan Indonesia akan mengalami kerugian yang besar. Berdasarkan berita, sekarang kerugiannya sudah mencapai angka Rp. 4.100.000.000.000,oo loh, atau sekitar 455.000.000 dollar Amerika (berdasarkan program berita di TV sore ini). Angka yang besar kan??
Harusnya pemerintah belajar tu dari pemerintah Belanda. Beberapa persen dari wilayah Belanda kan terletak di bawah permukaan laut, tapi mereka bisa mengatur permukaan airnya sehingga bencana parah nggak terjadi disana. (Hmm, aku harap ini nggak jadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan "studi" ke Belanda sih, soalnya itu bisa jadi pengeluaran dengan tanpa hasil yang diterima). Namun, itulah Indonesia...
catatan: sorry untuk entry yang berwarna-warni ini yaa, maksudku cuma untuk bikin jelas koq... . THX
No comments:
Post a Comment